Teori marketing mix pdf




















Di dalam pengambilan keputusan dibidang pemasaran hampir selalu berkaitan dengan variabel-variabel marketing tersebut karena itu marketing mix sangat penting sebagai alat yang dapat dipakai dalam pemasaran praktis variabel-variabel yang tergabung dalam marketing mix. Metode Penelitian Metode penelitian dilakukan berdasarkan analisa dan interpretasi peneliti dengan mengkaji lebih dalam konsep marketing mix pada umumnya dan kemudian peneliti memberikan suatu pandangan baru.

Data yang digunakan adalah teori terapan terkait dengan marketing mix yang diperlukan dalam penelitian ini terkumpul, maka selanjutnya data diolah dan dianalisa berdasarkan perspektif peniliti menghasilkan paradigma baru dari suatu konsep marketing mix pada umumnya. Hasil Penelitian Paradigma marketing mix atau 4P saat ini dapat dilihat lebih dalam melalui sisi fungsional area bisnisnya dimana seorang manager harus dapat menganalisa faktor-faktor eksternal dalam hal memenuhi kebutuhan dan selera pelanggan yang berubah secara berkelanjutan.

Terdapat 6 komponen menjadi dasar analisa marketing mix yaitu The rational consumer and household, The firm, Marketing, Transaction and transvection dan The market yang disebut sebagai Marketing system. Terdapat hubungan dua arah yang saling mempengaruhi antara Marketing system dengan lingkungan sosial social system. Hasil yang diperoleh dari interaksi di dalam marketing system adalah tingkat kepusasan pelanggan yang juga berdampak pada social system yaitu the cultural environment, the social environment, such as economic and political system dan Material environment b.

Keterbatasan yang ada pada penelitian Keterbatasan penelitian yang dilakukan adalah definisi mengenai hubungan atau interaksi antara sistem marketing marketing system dengan lingkungan sosial social system sebagai dasar analisa dimana dalam paradigma marketing mix yang digagas oleh peniliti memiliki hubungan dua arah.

Proses implementasi marketing mix pada obyek penelitan Pada obyek penelitian yang dilakukan oleh peneliti, selain 4 komponen marketing mix 4P dan target market terdapat 6 komponen inti menjadi faktor yang mempengaruhi konsep marketing saat ini yaitu The rational consumer and household, The firm, Marketing, Transaction and transvection dan The market dimana kumpulan atau kombinasi dari 6 kompenen tersebut pada suatu komunitas disebut Marketing System.

Implementasi paradigma marketing mix yang digagas oleh peneliti dimana The rational consumer and household dan The firm bertemu secara langsung maupun tidak langsung melakukan pertukaran barang dan atau jasa sehingga terjadi kegiatan marketing yang mengarah pada Transaction and transvection. Semua kegiatan yang terjadi tersebut, kemudian membentuk suatu market yang menurut peneliti faktor dari political institution memberikan dukungan dan memastikan fungsional dari market tersebut dalam suatu komunitas.

Untuk menjamin keabsahan data serta kedalaman dan kejelasan pemahaman terhadap pemasaran sekolah, maka digunakan teknik triangulasi. Teknik triangulasi yang digunakan adalah triangulasi teknik dan triangulasi sumber. Triangulasi teknik yang digunakan adalah focus group discussion FGD , bertujuan untuk mengkonfirmasi faktor-faktor internal dan eksternal yang telah diidentifikasi sesuai hasil observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.

Selain itu, FGD juga digunakan untuk mengetahui persepsi stakeholder sekolah tentang estimasi keberhasilan produk rencana strategi yang telah dibuat. Potensi dan Masalah Potensi yang dapat dimanfaatkan dan masalah yang dihadapi sekolah diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.

Potensi dan masalah tersebut dikaji dari tujuh unsur bauran pemasaran yaitu product produk , price harga , place lokasi , promotion promosi , people sumber daya manusia , phisycal evidence bukti fisik , dan process proses. Dalam unsur product, potensi yang dapat dimanfaatkan adalah prestasi yang dimiliki sekolah baik secara akademik non akademik. Sedangkan masalah yang dihadapi di dalam unsur ini adalah pembelajaran di SMA Negeri 5 Tual belum menggunakan kurikulum berbasis kearifan lokal untuk mewujudkan program unggulan sekolah pembelajaran bahasa kei , serta program ekstrakurikuler yang belum dilakukan secara optimal.

Selain itu, sebagian besar lulusan tidak melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi sejak kelulusan dua tahun terakhir juga menjadi permasalahan yang dihadapi sekolah. Akan tetapi permasalahan yang dihadapi di dalam unsur ini adalah terbatasnya dana sekolah untuk membiayai kebutuhan sekolah. Beberapa potensi unsur place yang ditemukan yaitu letak lokasi sekolah berdekatan dengan pemukiman masyarakat desa yang berpotensi menjadi calon pelanggan sekolah, kemudahan akses menuju sekolah, dan letak lokasi sekolah yang tenang dan terhindar kemacetan.

Akan tetapi permasalahan yang dihadapi di dalam unsur ini adalah terbatasnya lahan untuk perluasan pembangunan maupun usaha sekolah. Akan tetapi permasalahan yang dihadapi di dalam unsur ini adalah pemanfaatan internet sebagai media promosi belum dilakukan secara optimal, serta belum ada program kerjasama yang dilakukan sekolah dengan alumni untuk membantu mempromosikan sekolah.

Potensi di dalam unsur people yang dapat dimanfaatkan adalah kualifikasi pendidikan yang dimiliki oleh kepala sekolah dan seluruh guru di sekolah adalah sarjana pendidikan. Sedangkan masalah yang dihadapi dalam unsur ini adalah jumlah guru yang tersedia belum memadai.

Potensi yang dapat dimanfaatkan dalam unsur physical evidence adalah lahan sekolah sudah bersertifikat sejak tahun , dan sekolah juga memiliki ruang belajar yang representatif.

Sedangkan permasalahan yang dihadapi di dalam unsur ini adalah minimnya fasilitas penunjang pembelajaran yang dimiliki sekolah. Pada unsur process, terdapat beberapa potensi yang dapat dimanfaatkan yaitu adanya proses pembinaan karakter melalui bimbingan rohani. Sedangkan permasalahan yang dihadapi dalam unsur ini adalah perencanaan pembelajaran belum tersitematis.

Pengumpulan Data Untuk menyusun rencana strategi terlebih dahulu dikumpulkan data mengenai aspek internal dan eksternal yang berpengaruh terhadap pemasaran sekolah. Berdasarkan data hasil observasi, hasil studi dokumentasi, dan hasil wawancara, maka diidentifikasi faktor-faktor internal dan eksternal yang ada di SMA Negeri 5 Tual.

Data hasil identifikasi tersebut masih bersifat sementara, sehingga perlu dikonfirmasi dan dianalisis lebih lanjut melalui FGD dengan semua stakeholder sekolah. Hasil yang diperoleh berdasarkan hasil FGD disajikan dalam tabel 1 dan tabel 2 di bawah ini. Pada tabel 1, penentuan bobot pada masing-masing IFAS internal factors analysis summary dilakukan dengan dengan skala mulai dari 0,0 tidak penting sampai 1,0 sangat penting.

Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis secara internal. Sedangkan rating dari masing-masing faktor ditentukan berdasarkan skala mulai dari 4 outstanding sampai dengan 1 poor berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi internal sekolah.

Kemudian dilakukan perkalian bobot dan rating sehingga diperoleh total skor dari faktor kekuatan maupun kelemahan. Sedangkan pada bagian kolom akhir, diberikan komentar atau catatan inti meneganai alasan pemilihan faktor-faktor internal sekolah tersebut. Tabel 1. Faktor-faktor tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis secara eksternal. Sedangkan rating dari masing-masing faktor ditentukan berdasarkan skala mulai dari 4 outstanding sampai dengan 1 poor berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi eksternal sekolah.

Kemudian dilakukan perkalian bobot dan rating sehingga diperoleh total skor dari faktor peluang maupun ancaman. Tabel 2. Kuadran I pada diagram menyatakan situasi yang sangat menguntungkan, karena sekolah memiliki peluang dan kekuatan yang baik. Adapun strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini yaitu strategi yang mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif atau strategi agresif. Kuadran II menyatakan bahwa meskipun sekolah menghadapi berbagai ancaman dari luar, namun sekolah masih memiliki kekuatan dari segi internal.

Strategi yang perlu diterapkan yaitu strategi diversifikasi yang mana kekuatan yang ada digunakan untuk mengatasi ancaman yang datang dari luar.

Kuadran III menyatakan bahwa sekolah menghadapi peluang dari luar yang sangat besar, tetapi di lain pihak sekolah juga menghadapi beberapa kelemahan internal atau kendala.

Fokus sekolah pada strategi ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal sehingga dapat menggunakan peluang dari luar yang lebih baik dengan menerapkan strategi turn-around. Sedangkan kuadran IV menyatakan situasi yang sangat tidak menguntungkan karena sekolah menghadapi berbagai ancaman dari luar dan memiliki kelemahan- kelemahan internal, sehingga untuk mengatasinya sekolah perlu menerapkan strategi defensif. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui posisi strategi pemasaran yang tepat di SMA Negeri 5 Tual.

Berdasarkan hasil analisis yang ditunjukkan pada gambar 1, SMA Negeri 5 Tual berada pada kuadran IV weakness- threats , yang berarti bahwa sekolah menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal. Oleh karena itu, strategi yang direkomendasikan adalah strategi defensif yaitu strategi yang digunakan untuk meminimalisir kelemahan sekolah dan menghindari ancaman yang dihadapi sekolah. Strategi ini adalah strategi yang perlu dipertahankan sambil sekolah terus berupaya membenahi diri.

Tabel 3. Kebijakan pemerintah daerah provinsi dan kondisi ekonomi masyarakat 3. Kondisi lahan kosong di sekitar sekolah dan letak geografis kota Tual dengan ibu kota provinsi 4. Paradigma negatif masyarakat terhadap sekolah baru 5. Kebijakan pemerintah tentang pengalihan kewenangan pendidikan 6.

Rendahnya partisipasi orang tua dalam pembangunan atau pengadaan sarpras di sekolah 7. Program akademik maupun non akademik belum 1. Pengembangan program unggulan sekolah terjadwal secara sistemtis 2. Penataan manajemen planning programming 2. Terbatasnya jumlah anggaran sekolah, transpransi budgeting system PPBS sekolah anggaran, dan sistem layanan pembayaran biaya 3. Penataan tata ruang sekolah pendidikan 4.

Pemanfaatan media internet dan pameran sekolah 3. Lahan sekolah terbatas sebagai saluran promosi sekolah 4. Kegiatan promosi belum dilakukan secara optimal 5. Perekrutan guru dan staf lainnya sesuai prioritas 5. Jumlah staf sekolah belum memadai serta mengusulkan penambahan guru secara intensif 6. Sarana dan prasarana pendukung proses pendidikan kepada pemerintah belum memadai 6. It is regarded as the most effective contraception for man.

Marketing Mix Theory of Kotler was used for determining the perception of man in his fertile age over the service satisfaction. This theory is a service marketing method that was used for assessing the service of vasectomy from the point of view of a man as a consumer. The purpose of this study was to analyze the factors contributing to the satisfaction in using contraceptive vasectomy in man during his fertile age based on Marketing Mix Theory of Kotler. The researcher used cross-sectional approach in designing this research.

The population was all of the men in their fertile ages living in the area of Kenjeran Sub- District. Thesis Type. Atom RSS 1. Login Create Account. Download 1MB Request a copy. Fakultas Keperawatan. Mr Binkol2 2.



0コメント

  • 1000 / 1000